Manajemen Risiko

Sebagai perusahaan yang menyediakan jasa pembiayaan yang senantiasa mengembangkan bisnisnya, Manajemen Risiko menjadi suatu hal yang mutlak dilaksanakan. Perseroan dalam hal ini telah mengembangkan dan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang menyeluruh sebagai bagian upaya mempersiapkan langkah antisipatif terhadap risiko usaha yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan strategis perusahaan dan pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan usaha Perseroan.

Berikut risiko yang dapat teridentifikasi sekaligus langkah-langkah pengelolaan risikonya:

  1. Risiko Pembiayaan & Langkah Pengelolaannya

Langkah yang diambil oleh Perseroan untuk mengantisipasi risiko yang timbul dari kegiatan yang merupakan bisnis inti Perseroan tersebut antara lain adalah dengan menyalurkan kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian serta menerapkan skema pengucuran kredit yang ketat, mulai dari survei ke lapangan hingga analisa kredit yang memadai. Selain itu, Perseroan juga menerapkan mekanisme penagihan dalam berbagai cara dan tingkatan, antara lain dengan mengirimkan SMS peringatan (Reminder) sebelum jatuh tempo angsuran, lalu penagihan melalui telepon hingga melakukan kunjungan langsung ke konsumen yang mengalami keterlambatan pembayaran dalam jangka waktu tertentu.

Setelah langkah-langkah di atas ditempuh, prosedur lanjutannya adalah pengambilalihan atas kendaraan yang dijadikan jaminan. Perseroan dalam hal ini dapat juga membantu penjualan kendaraan yang diambil alih guna meminimalkan kerugian yang diderita dan untuk melindungi hakhak konsumen yang kendaraannya diambil alih.

  1. Risiko Pendanaan & Langkah Pengelolaannya

Aktivitas pendanaan yang dilakukan Perseroan juga terekspos pada risiko sulitnya memperoleh sumber pendanaan yang memadai, terjangkau serta terpercaya. Dalam mengantisipasi potensi risiko ini, Perseroan telah menerapkan langkah berupa  versifikasi pendanaan melalui sejumlah instrumen yang disediakan pihak perbankan, baik dari dalam maupun luar negeri, seperti pinjaman bilateral, pinjaman sindikasi, pembiayaan bersama, penerusan pinjaman serta melalui pasar modal, yaitu melalui penerbitan obligasi.

  1. Risiko Operasional & Langkah Pengelolaannya

Bisnis Perseroan dapat terekspos pada risiko operasional yang dipicu oleh berbagai faktor risiko. Perseroan mengantisipasi risiko ini dengan melakukan peninjauan kembali terhadap system operasional dan prosedur yang ada untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan bisnis Perseroan. Departemen Business Process dalam hal ini bertugas untuk merumuskan Standard Operational Procedure (SOP) dan merumuskan pembaruan prosedur secara berkala. Divisi Audit Internal sementara itu bertanggung jawab untuk melakukan peninjauan atas penerapan SOP untuk memastikan efektivitas pelaksanaannya.

  1. Risiko Persaingan & Langkah Pengelolaannya

Perseroan di tahun 2016 ini menghadapi situasi bisnis yang penuh tantangan yang melahirkan risiko persaingan usaha yang sangat ketat. Perseroan dalam hal ini telah meningkatkan kerja sama dengan distributor dan dealer guna menghasilkan terobosan-terobosan, baik dalam bentuk inovasi paket pembiayaan yang inovatif, maupun ekspansi yang agresif untuk memperluas jangkauan penjualan dan pelayanan ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

  1. Risiko Makroekonomi & Langkah Pengelolaannya

Ketidakpastian makroekonomi melahirkan risiko yang dapat menghambat pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Meskipun kondisi makroekonomi berada di luar kendali Perseroan, Perseroan mengantisipasi risiko tersebut dengan secara konsisten melakukan pemantauan terhadap indikator-indikator ekonomi yang ada, antara lain tingkat inflasi dan suku bunga, di samping melakukan diversifikasi sumber pendanaan dan menerapkan strategi lindung nilai (hedging) sebagai langkah antisipatif terhadap dampak fluktuasi suku bunga dan nilai tukar.

  1. Risiko atas Kebijakan Moneter & Langkah Pengelolaannya

Kondisi makroekonomi tentunya berkaitan erat dengan penerbitan kebijakan moneter. Dalam hal ini Perseroan senantiasa memantau kebijakan moneter yang diterbitkan dan mengkaji dampaknya terhadap pertumbuhan bisnis Perseroan. Selain itu, langkah ini juga didukung dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaan guna menjamin daya saing bisnis Perseroan.

  1. Risiko atas Perubahan Kurs & Langkah Pengelolaannya

Sebagaimana kondisi makroekonomi, dinamika nilai tukar merupakan salah satu faktor risiko yang berada di luar kendali Perseroan. Dalam mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai melalui transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap guna menekan dampak risiko perubahan kurs terhadap profitabilitas perusahaan.